Berita Hari ini. Penggerebekan dilakukan bersama pihak
Kepolisian Polda Metro Jaya sekitar pukul 05.00 pagi tadi. "Kita temukan
daging babi sebanyak 50 kilogram di freezernya dan daging campuran yang
sudah digiling sebanyak 15 kilogram. Pemilik penggilingan bernama Eka
Prayitno dan tiga karyawannya kita amankan. Selain itu ada dua tukang
bakso yang mau menggiling daging juga kita mintai keterangan," tambah
Nurhasan.
Dikatakan Nurhasan, penggerebakan
dilakukan berdasarkan laporan warga yang resah dengan praktek usaha
penggilingan daing tersebut. Sebelumnya, kata Nurhasan, pihaknya telah
memantau dan mengumpulkan data selama tiga pekan dari tempat usaha
penggilingan daging tersebut. "Kita juga telah melakukan penyelidikan
terlebih dahulu untuk mengumpulkan bukti. Setelah kita dapatkan sampel
dagingnya, ternyata hasil uji laboratorium positif mengandung unsur
daging babi," katanya.
Diduga, kata Nurhasan, pelaku usaha ini mencampur daging sapi dengan daging babi karena ingin mendapatkan untung yang lebih besar. "Tempat usaha ini sudah dua tahun beroperasi, tapi proses pencampuran daging sapi dan daging babinya kita belum tahu sejak kapan. Saat ini, tempat usahanya sudah kita tutup berikut kita sita barang-barang yang ada di dalamnya," tegas Nurhasan.
Diduga, kata Nurhasan, pelaku usaha ini mencampur daging sapi dengan daging babi karena ingin mendapatkan untung yang lebih besar. "Tempat usaha ini sudah dua tahun beroperasi, tapi proses pencampuran daging sapi dan daging babinya kita belum tahu sejak kapan. Saat ini, tempat usahanya sudah kita tutup berikut kita sita barang-barang yang ada di dalamnya," tegas Nurhasan.
Hingga siang ini, tempat penggilingan daging tersebut
masih tutup. Hanya ada beberapa karyawan yang membereskan alat-alat.
Tempat yang hanya memiliki luas sekitar 3x4 meter ini tidak memiliki
penerangan yang baik. Lapaknya berada di samping kios perabotan rumah
dan kios beras.
Ahmad (45), pemilik warung rokok yang tak jauh dari tempat penggilingan daging itu mengungkapkan, memang lapak tersebut sering menjual daging murah. Daging beku dijual murah hanya Rp 40 ribu per kilogram. "Padahal daging sapi aslinya mahal. Tadi sebelum subuh ramai, sepertinya tempat penggilingan itu sudah digerebek pas saya buka warung. Dagingnya tadi subuh dibawa petugas yang mengenakan seragam seperti PNS," tandasnya.
Ahmad (45), pemilik warung rokok yang tak jauh dari tempat penggilingan daging itu mengungkapkan, memang lapak tersebut sering menjual daging murah. Daging beku dijual murah hanya Rp 40 ribu per kilogram. "Padahal daging sapi aslinya mahal. Tadi sebelum subuh ramai, sepertinya tempat penggilingan itu sudah digerebek pas saya buka warung. Dagingnya tadi subuh dibawa petugas yang mengenakan seragam seperti PNS," tandasnya.
Jajaran Polda Metro Jaya dan Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta
Selatan menggerebek pabrik penggilingan daging di Pasar Cipete, Jakarta
Selatan, Rabu (12/12). Penggerebekan dilakukan karena di tempat itu
terbukti dijadikan tempat penggilingan daging sapi yang dicampur dengan
daging babi untuk dijadikan bakso.
"Tempat penggilingan daging ini kerap dimanfaatkan para tukang bakso untuk menggiling daging sapi yang dicampur dengan daging babi untuk dijadikan bakso," ujar Nurhasan, Kasie Pengendalian dan Pengawasan, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Rabu (12/12).
Meski begitu belum ada tindakan hukum yang diberikan kepada pemilik. "Mereka hanya harus wajib lapor setiap hari sampai nanti ada proses selanjutnya," tuturnya.
"Tempat penggilingan daging ini kerap dimanfaatkan para tukang bakso untuk menggiling daging sapi yang dicampur dengan daging babi untuk dijadikan bakso," ujar Nurhasan, Kasie Pengendalian dan Pengawasan, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Rabu (12/12).
Meski begitu belum ada tindakan hukum yang diberikan kepada pemilik. "Mereka hanya harus wajib lapor setiap hari sampai nanti ada proses selanjutnya," tuturnya.
No comments:
Post a Comment