Bocah Rusia Dibunuh Ibu Angkat di AS

Berita Hari Ini. Komisi Investigasi Rusia menyelidiki kasus kematian Maksum Kuzmin yang diadopsi oleh sebuah keluarga Amerika. Bocah lucu ini meninggal sebelum memperoleh perawatan tim medis yang datang ke tempat kejadian perkara memenuhi panggilan ibu angkatnya. Sebuah otopsi menunjukkan bahwa sang bocah menderita karena luka-luka di sekujur tubuhnya, di kepala, perut dan organ dalamnya, sebelum nyawanya melayang.

Investigasi mengungkapkan bahwa selain dipukuli ibu angkatnya, ia juga dijejali obat-obat psikotropika yang kuat. Maksim bahkan dicekoki obat bernama Risperdal, obat anti-psikotropika yang hanya digunakan dalam jangka pendek bagi penderita schizophrenia dan orang setengah gila serta hanya boleh digunakan oleh mereka yang berumur di atas 10 tahun di AS.

Kementerian Luar Negeri AS diam seribu bahasa mengenai kematian si Maksim, yang dilaporkan terjadi pada 21 Januari lalu. Namun, untungnya kedubes Rusia di AS mengetahui hal ini, tulis RT Online, media Rusia, Selasa (19/2).

Ombudsman untuk Anak-anak Rusia Pavel Astakhov mendesak Kemenlu Rusia untuk melakukan penyelidikan impartial dan pemerintah Rusia harus mendapat info terus mengenai detail kematian Maksim.

Kematian Maksim terjadi di tengah tensi yang menegang antara Rusia-AS, yang berpusat pada penyia-nyiaan anak serta pelanggaran hak-hak asasi manusia. Padahal Maksim meninggal hanya kurang dari sebulan setelah “Undang-undang Dima Yakovlev” di Rusia yang melarang warga negara AS mengadopsi anak-anak Rusia, mulai efektif berlaku.

Tahun lalu Rusia dan AS sepakat membentuk gugus tugas untuk menyelidiki kejahatan terhadap anak-anak angkat asal Rusia. Namun para politisi Rusia dan para penegak hukum menyatakan AS ogah-ogahan bekerja sama dalam masalah ini.

Adopsi anak-anak di negara semaju AS bukan jaminan bagi kesejahteraan anak secara fisik dan psikologis. AS yang sudah maju dalam demokrasi dan penerapan hak-hak asasi manusia, mestinya tahu mana yang melanggar hak-hak anak dan manusia serta mana yang tidak.

No comments:

Post a Comment